Kamis, 14 Juni 2012

Penyangga Ku

"setelah 1 tahun cerita ini di post, akhirnya cerita ini memiliki judul ^^v. Terimakasih bagi yang udah membaca cerita saya ini. Saya tunggu komentarnya. Maaf kalo ada typo dalam penulisan. DON'T BE A PLAGIATOR! Ini murni cerita saya ^^"

Raut wajahnya sudah tidak sama seperti yang dulu. Namun pancaran keceriaan masih kentara di binar-binar matanya. Ya, pancaran keceriaan itulah yang selama 5 tahun belakangan ini aku rindukan.

Dia bukanlah orang yang berada, bukan orang mapan, dan bukan pula orang yang berpendidikan tinggi. Dia berasal dari keluarga yang mungkin orang banyak menyebutnya keluarga yang tidak mampu. Namun, dari cara dia memandang kehhidupan ini orang-orang tidak akan menyangka kalau dia berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Dia merupakan orang yang senang berbagi walaupun kalau difikir dengan akal sehat dan dari segi kehidupannya itu tidaklah mungkin. Dia orang yang sangat saying kepada anak-anak. Dia orang yang tidak mau mengharapkan belas kasihan dari ornag lain. Dia adalah orang yang paling sering mengajrkan orang lain tentang dunia.

Banyak hal yang telah aku dapatkan dari dirinya. Mulai dari cara tersenyum untuk menghadapi dunia yang sangat kejam ini. Cara menghargai orang lain, mengalah, berbagi, dan tentu saja memberi keceriaan dengan orang lain.